Rabu, 19 Maret 2014

Kamera Luar Angkasa Terbesar Siap Memetakan Miliaran Bintang

FaktaSetelah sukses diluncurkan pada Desember 2013 lalu, Kamera Luar Angkasa "Gaia" milik Badan Antariksa Eropa (ESA) kini telah mengambil posisi dalam ruang angkasa dan siap untuk memetakan langit.
Dengan bantuan dua teleskop, Gaia diperkirakan akan memetakan hampir satu miliar bintang dalam misinya selama 5 tahun.
Seperti Hipparcos sebelumnya, Gaia akan memetakan bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti, dengan mengukur tingkat kecerahan benda-benda angkasa serta menentukan distribusi dan kecepatan gerak mereka secara tiga dimensi. Gaia juga memiliki kemampuan untuk mengukur suhu, massa, dan komposisi kimia benda angkasa tersebut.
Gaia akan mampu melihat benda-benda hingga 400.000 kali lebih redup daripada yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Keakuratan posisi pengukurannya kira-kira setara dengan mengukur lebar rambut manusia pada jarak 500 km.
Proses ini akan melibatkan pemindaian setiap bagian dari langit rata-rata 70 kali selama misi lima tahun, yang berarti memindai seluruh langit sebanyak dua kali setiap 63 hari, yang dilakukan sekali melalui masing-masing dua teleskop, sehingga membuatnya menjadi alat yang ampuh untuk mengamati fenomena luar angkasa seperti sistem biner, supernova, dan exoplanet.
Dibandingkan dengan Hipparcos, Gaia akan mampu mengukur 500 kali lipat lebih banyak, dan dapat menangkap objek 1.000 kali lebih redup daripada yang mampu ditangkap Hipparcos.

Sumber : Erabaru.net

Sabtu, 08 Maret 2014

Pembuat Kapal Selam Pertama

Nama : Cornelis Jacobszoon Drebbel
Tempat / Tanggal Lahir : Alkmaar, Belanda / 1572
Meninggal : London, 7 November 1633




Fakta - Cornelis Drebbel merupakan orang pertama yang membuat kapal selam yang dapat dikendalikan.

Cornelis Drebbel lahir di Alkmaar, Belanda, lalu berpindah ke Inggris tahun 1604. a merupakan seorang penemu di berbagai bidang. Namun, karyanya yang paling terkenal adalah kapal selam yang bisa dikemudikan. Setelah beberapa tahun bersekolah di Alkmaar, sekitar tahun 1590, ia kemudian bersekolah di Haarlem, yang juga terletak di Utara Belanda. Guru di Akademinya adalah Hendrick Goltzius, pemahat, pelukis dan humanis, Karel van Mander, pelukis, penulis, humanis dan Cornelis Corneliszoon dari Haarlem. Drebbel menjadi pemahat terampil. Pada tahun 1595 ia menikah dengan Sophia Jansdochter Goltzius, adik Hendrick. Mereka memiliki 4 anak. Pada 1600, Drebbel berada di Middelburg di mana ia membangun sebuah air mancur di Noorderpoort.


Dia bertemu dengan Hans Lippershey yang merupakan konstruktor teleskop dan rekan dari Zacharias Jansen. Drebbel belajar grinding lensa dan optik. Drebbel juga bekerja di pengadilan. Pada tahun 1610 Drebbel dan keluarga diundang untuk datang ke istana Kaisar Rudolf II di Praha. Setelah kematian Rudolf pada tahun 1612, Drebbel kembali ke London. Sayangnya pelindungnya pangeran Henry meninggal dan Drebbel kesulitan keuangan. Awalnya, pembuat sketsa kapal selam adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van Drebbel pada 1620.


Awalnya, dia hanya melihat sketsa-sketsa yang dibuat dua temannya itu. Lalu, perlahan Drebbel mencoba merealisasikan sketsa yang menurutnya unik tersebut. Standar pembangunannya tetap memakai sketsa Bourne, yaitu menggunakan prinsip bahwa kapal dapat tenggelam bila tangki diisi air. Apabila kapal akan dinaikkan ke permukaan, tanki air dikosongkan terlebih dahulu. Lalu, van Drebbel mencoba menerapkan hukum Archimedes dengan memakai dayung sebagai penggerak. Tidak cukup sampai di situ, van Drebbel terus meng-upgrade kapal selam buatannya. Terutama dalam hal desain dengan membentuknya seperti susunan dua perahu dan ditutup kulit. Lubang-lubang dayungan dibuat lebih rekat sehingga tidak kemasukan air. Van Drebble tidak menggunakan sistem balas, tapi mencoba dengan besi agar perahu lebih mudah menyelam.

Dari tahun 1620 hingga 1624, ia membuat dan menguji tiga kapal selam dengan ukuran yang semakin besar. Model kapal selam terakhirnya memiliki 6 dayung dan bisa membawa 16 penumpang. Model tersebut ditunjukkan kepada Raja James I dan ribuan warga London. Kapal selam itu bisa menyelam di Sungai Thames selama tiga jam di kedalaman maksimal 4,5 meter.

Kapal selamnya memang tidak pernah digunakan Angkatan Laut Inggris. Namun karya itu tercatat dalam sejarah perkembangan kapal selam dunia. Cornelis Drebbel wafat di London tahun 1633. Untuk menghormatinya, ada kawah kecil di bulan yang dinamai dengan namanya, yaitu Kawah Drebbel.


Sumber : Berani News - Wikipedia - Biografi Tokoh Dunia

Jembatan Bertema Piano

Fakta - Sebuah jembatan penyebrangan di Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Cina dilukis seperti tuts piano, sementara pagar jembatan dihiasi dengan lambang notasi balok.

Keberadaan jembatan itu pun menghibur para pengendara yang terkena macet di jalanan. “Jembatan itu sebelumnya terlihat membosankan. Sekarang terlihat sangat artistik,” kata salah seorang pengendara mobil, seperti dikutip dari Orange, Rabu (27/3/2013).

Menurut juru bicara kota, pembuatan jembatan bertema piano ini tidak banyak makan biaya. Pemerintah kota ingin membuat warga menjadi gembira dan lebih menyukai musik.

“Tidak perlu banyak biaya untuk merubah jembatan itu. Pemerintah hanya ingin membuat orang-orang bahagia,” ungkapnya.
“Mungkin hal ini akan menginspirasi orang-orang untuk lebih menyukai musik dan kami berharap dekorasi ini akan menyemangati setiap langkah mereka,” tambahnya.


Sumber : Berani News - Beragam Ilmu - Chinanews.com