Ini kemungkinan sebuah kisah dari beberapa wanita yang diikat di istana Ziyaret Tepe di kota Asiria Kuno, Tušhan lebih dari 2500 tahun lalu. Nama mereka tertulis dalam karakter runcing pada tablet tanah liat sebagaimana ditunjukkan di atas, yang mana dengan sengaja telah dipanggang dalam api di istana gubernur sekitar 700 SM.
Dalam uraian tablet tersebut, John MacGinnis dari Universitas Cambridge menemukan bahwa banyak dari nama-nama dalam daftar tersebut adalah bukan dari bahasa kuno yang dikenal saat ini. "Satu atau dua adalah bahasa asli Asiria dan beberapa lainnya kemungkinan dari bahasa lain yang dikenal pada zaman itu, seperti Luwian atau Hurrian," katanya, "namun sebagian besar bahasanya tak dikenal."
MacGinnis berpikir bahwa nama-nama itu berasal dari bahasa dari zaman modern barat Iran dan dibawa ke Tušhan, yang kini merupakan wilayah tenggara Turki, dengan orang-orang yang dideportasi untuk bekerja sebagai petani atau buruh bangunan.
Deportasi menurut sejarah secara umum untuk mengontrol invasi rakyat dan diketahui telah dipraktekkan oleh kekaisaran Asyur.
Sumber : News Scientist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan anda.
Saran dan pendapat dapat dikirimkan di email kami seputar_fakta@rocketmail.com atau Twitter kami @SFakta.
Silahkan kirim komentar anda dikotak yang tersedia.