Para ilmuwan NASA bingung menjabarkan gambar satelit Cassini yang mengorbit 'pusaran' di kutub selatan bulan tersebut.
Temuan tersebut kini dapat membuka wawasan tentang atmosfir misterius bulan saturnus, musim selama tujuh tahun terakhir dan 300-kaki bukit pasir kimiawi beku di seluruh permukaan planet itu.
Formasi tiang yang terlihat tersebut mirip dengan yang nampak di atas lautan bumi, menurut tim NASA.
Tony Del Genio, mengatakan, "Tapi tidak seperti di Bumi, di mana lapisan tersebut tepat di atas permukaan, yang satu ini terletak pada ketinggian sangat tinggi, sehingga kemungkinan dapat respon dari stratosfer Titan sebagai pendingin musiman."
Gambar dari pesawat ruang angkasa Cassini NASA ini menunjukkan konsentrasi tinggi ketinggian kabut dan pusaran yang terwujud di kutub selatan bulan Saturnus, Titan, merupakan tanda-tanda bahwa sejumlah musim akan kembali di bulan terbesar Saturnus.
Ukuran gravitasi terbaru menunjukkan bahwa Titan kemungkinan memiliki laut di bawah permukaan - laut tersebut diduga terbuat dari air dengan kedalaman beberapa ratus kilometer.
Hal itu tampaknya untuk menutupi seluruh bulan di bawah 100 kilometer dari es.
Cassini pertama kalinya melihat sebuah ‘kerudung’ pada ketinggian kabut dan pusaran, yang merupakan perputaran massa gas di sekitar tiang atmosfer bulan, di kutub utara Titan ketika pesawat ruang angkasa pertama kali tiba pada sistem Saturnus, 2004 silam.
Pada saat itu, musim dingin utara. Beberapa instrumen telah terlihat pada atmosfer Titan di atas kutub selatan sebagai tanda-tanda musim dingin selatan tiba.
"Kami telah melihat konsentrasi aerosol terbentuk sekitar 200 mil di atas permukaan kutub selatan Titan," kata Christophe Sotin, tim VIMS anggota Jet Propulsion Laboratory NASA, di Pasadena, California. “Kami di sini belum pernah melihat aerosol pada tingkat ini sebelumnya, jadi kami tahu ini adalah sesuatu yang baru."
Sumber : DailyMail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan anda.
Saran dan pendapat dapat dikirimkan di email kami seputar_fakta@rocketmail.com atau Twitter kami @SFakta.
Silahkan kirim komentar anda dikotak yang tersedia.